Kebijakan Trump Bikin Geger Dunia! Tarif Impor 2025 Picu Perang Dagang Lagi?
Daftar Isi
Pada Rabu 2 April 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan penerapan tarif impor baru yang signifikan, menandai perubahan besar dalam kebijakan perdagangan internasional AS. Langkah ini mencakup tarif dasar sebesar 10% untuk semua impor, dengan tarif tambahan yang lebih tinggi untuk negara-negara tertentu yang dianggap memiliki praktik perdagangan tidak adil.
Berdasarkan pernyataan resmi Gedung Putih, tarif dasar 10% akan berlaku mulai 5 April 2025. Selain itu, tarif tambahan yang lebih tinggi akan diterapkan pada negara-negara dengan defisit perdagangan besar terhadap AS, efektif mulai 9 April 2025. Beberapa tarif spesifik yang diumumkan meliputi:
- China: 34%, ditambah tarif sebelumnya sebesar 20%, sehingga total menjadi 54%.
- Vietnam: 46%.
- Uni Eropa: 20%.
- Inggris dan Australia: 10%
Presiden Trump menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi defisit perdagangan, melindungi industri domestik, dan memperkuat ekonomi nasional. Ia menegaskan bahwa tarif ini adalah respons terhadap praktik perdagangan yang dianggap merugikan AS, seperti manipulasi mata uang dan penerapan pajak pertambahan nilai yang tinggi oleh negara lain.
Pengumuman ini memicu reaksi keras dari berbagai negara dan organisasi internasional. China dan Uni Eropa mengecam langkah tersebut dan mengancam akan mengambil tindakan balasan. Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menyebut kebijakan ini sebagai proteksionis dan merugikan perdagangan global.
Jepang dan Australia juga menyatakan ketidakpuasan mereka, dengan Jepang mengindikasikan kemungkinan tindakan balasan.
Inggris, meskipun dikenai tarif 10%, merasa lega karena tidak termasuk dalam tarif yang lebih tinggi seperti yang dikenakan pada Uni Eropa. Pejabat Inggris menekankan pentingnya negosiasi lebih lanjut untuk menghindari eskalasi perang dagang.
Dampak Ekonomi
Para ekonom memperingatkan potensi dampak negatif dari kebijakan tarif ini. Kenaikan tarif impor diperkirakan akan meningkatkan harga barang konsumsi, yang dapat mendorong inflasi di atas 4%. Pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan melambat hampir satu persen sebagai akibat dari kebijakan ini.
Pasar saham global mengalami penurunan signifikan, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap potensi perang dagang yang berkepanjangan.
Kebijakan tarif impor yang diumumkan Presiden Trump pada April 2025 menandai perubahan signifikan dalam pendekatan perdagangan AS, dengan potensi dampak luas baik secara domestik maupun internasional. Sementara pemerintah AS berargumen bahwa langkah ini diperlukan untuk melindungi kepentingan nasional, banyak pihak khawatir bahwa tindakan tersebut dapat memicu eskalasi ketegangan perdagangan global dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Sumber:
Posting Komentar